Senin, 24 Mei 2010

contoh proposal

PROPOSAL PMR
PALANG MERAH REMAJA













































SMA N 1 GUNTUR
TAHUN AJARAN 2009 / 2010



PROPOSAL PMR
PALANG MERAH REMAJA
SMA N 1 GUNTUR 2009 /2010



I. Nama Kegiatan

Kegiatan yang kami selenggarakan ini, kami beri nama “PMR “ (Palang Merah Remaja ) SMA Negeri I Guntur tahun 2009 / 2010.

II. Dasar Pemikiran

Dengan datangnya proposal ini, kami dari anggota PMR mengajukan permohonan untuk membeli peralatan sebagai berikut :
Thermometer, steptoscope + tensimeter, fasnunajis, dan labu kemih, untuk latihan PMR setiap hari Rabu dari jam 14.00 sampai selesai. Karena alat-alat yang kami sebutkan di atas belum tersedia di SMA N I Guntur, dan alat-alat di atas sangat dibutuhkan dalam latihan PMR. Latihan yang dilaksanakan di SMA N I Guntur.

III. Bentuk Kegiatan

Kegiatan Ekstra Kurikuler PMR dari SMA N I guntur

IV. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ekstra kurikuler PMR ini bertujuan sebagai berikut :
 Mengoptimalkan keseriusan siswa dalam berlatih PMR.
 Menggalakkan kreatifitas siswa di bidang PMR.
 Menampung dan mengembangkan potensi siswa yang berbakat di bidang PMR.

V. Waktu, Tempat pelaksanaan PMR.

Hari : Rabu
Pukul : 14.00 s/d selesai
Tempat : SMA N I Guntur.



VI. Pelaksanaan

Pembimbing : AHMAD HABIB.
Komandan : NOVI WAHYUNI
Sekretaris : SITI SOFIATUN
Bendahara : TRI AJI WALUYO NINGSIH
Sie Humas :- NASHI KHATUL KLALIMAH
- RUSTIANINGSIH.
Hiburan :- UMI NURJANAH.
- SITI MUJRO’ATUN.
Persahabatan :- NUR HIDAYAH
Pembantu Umum :- WIDIA NINGRUM
- SITI NUR BADRIAH
- SITI SHOLEKAH
Pembantu Khusus :- IIN INDAH LESTARI
- SITI SUMIATUN
- SITI NURHAYATI



VII. Anggaran Biaya

- Thermometer : Rp. 55.000,-
- Steptoscope + tensimeter : Rp. 160.000,-
- Fasnu najis : Rp. 20.000,-
- Labu kemih : Rp. 20.000,-
Jumlah : Rp. 255.000,-




VII. Motto

“Tri bakti PMR yang berpegang pada prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional “




IX. Penutup.

Demikian usulan kegiatan “ PMR “ SMA N I Guntur tahun ajaran 2009 / 2010. bantuan dan dukungan dari semua pihak, kami harapkan demi kelancaran penyelenggaraan ekstra kurikuler kegiatan tersebut.
Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami mengucapkan banyak terima kasih.


Demak, 3 Maret 2010

Pembimbing



AHMAD HABIB


Ketua Sekretaris



NOVI WAHYUNI SITI SOFIATUN

Bendahara




TRI AJI WALUYO NINGSIH

Selasa, 18 Mei 2010

MAKALAH IPTEK
Tentang mesin pencatat data (mesin perekam)
Diajukan kepada ibu Iskustyowati

Disusun oleh
Kelas 1 AP 1
NAMA No. Induk
Lisayadah 09.4191

SMK BHAKTI NUSANTARA MRANGGEN
Tahun ajaran 2009 / 2010

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dengan adanya teknologi di dunia ini yang semakin canggih, maka terciptalah mesin pencatat data (mesin perekam). Alat atau mesin ini digunakan oleh manusia untuk memudahkan pendokumentasian kejadian yang tepat dan tidak akan merugikan penggunanya. Teknologi yang berkembang semakin pesatnya, maka semua orang sudah tidak asing lagi dengan mesin perekam (mesin pencatat data).

2. Tujuan mesin perekam.
 Untuk membantu pekerjaan manusia.
 Agar semua orang mengenal mesin pencatat data (mesin perekam).
 Apabila ada orang yang ingin berbuat curang kita bisa merekamnya, untuk sebagai barang bukti.








BAB II
ISI

Alat teknologi yang digunakan untuk memudahkan pendokumentasian kejadian yang cepat dan tidak bisa direkam secara manual, adalah mesin ini. Kejadian itu bisa direkam dengan dictating machine (mesin-mesin pencatat data) supaya tidak salah dalam penerjemahan perintah. Mesin-mesin pencatat data yang sering digunakan oleh masyarakat adalah Tape recorder.

Tape recorder.
Tape recorder adalah salah satu alat penyimpanan audio yang dapat diputar atau dimainkan kembali dengan menggunakan pita perekam sebagai media penyimpanannya. Rekaman itu merupakan suatu sinyal yang berubah-ubah dengan bergeraknya tape ke seberang “head tape” yang mempertentangkan domain magnetik di dalam tape dengan sinyal audio yang profesional.
Cara kerja Tape recorder yaitu sebagai berikut :
1. Arus yang mengalir di dalam koil elektromagnet menyebabkan material magnetik pada tape mengeluarkan suara yang sama.
2. Sinyal dapat dihasilkan dengan menjalankan punggung tape ke seberang tape head.
3. Hasil rekaman mampu memainkan kembali hasil rekamannya yang dikombinasi dalam satu unit tape recorder.
Alat perekam profesional pada umumnya menggunakan tiga (3) motor penggerak, satu motor dengan suatu kecepatan perputaran tetap menyediakan daya tarik untuk roda depan yang pada umumnya dikombinasikan dengan suatu alat angkat (capstan) dan roda terbang (flywheel) untuk memastikan bahwa kecepatan tape tersebut tidak berubah-ubah, dua motor lainnya digunakan untuk menjaga tenaga putaran dan memelihara tegangan tape itu sehingga berputar dengan kecepatan yang sama. Model lebih sederhana menggunakan motor tunggal untuk menjalankan sesuai fungsi, ada juga yang menggunakan dua (2) motor dimana satu motor digunakan untuk memutar kembali saja.
Hasil rekaman yang dihasilkan oleh sebuah tape recorder dapat bekerja dengan baik, tetapi tidak sempurna karena di dalamnya masih berisi “noise” (suara gaduh) umumnya berupa desisan yang dihasilkan oleh tape juga. Sehingga banyak ahli yang berusaha menghilangkan suara “noise” ini (suara gaduh), diantaranya dengan menggunakan dengan “dual capstants”.
Salah satu penggunaan alat perekam penting adalah perekaman video. Perekam kaset video pada hakikatnya adalah berbeda dengan perekam audio dalam kaitannya menggunakan dengan magnetic head yang menggunakan dengan “Helical scan” atas medium tape. Helical scan meningkatkan kecepatan pada rekaman permukaan head.








BAB III
PENUTUP

 Saran
• Dalam menjalankan suatu alat itu dengan ketelitian.
• Menciptakan alat yang lebih canggih dari tape recorder.
 Kritik
• Para ahli harus sabar dalam menghilangkan suara noise (suara gaduh)
• Masyarakat harus mendukung dalam terciptanya